Friday, 16 March 2012

Profil Pemain : Ugiek Sugiyanto Berharap Tandemnya Seperti Udo | Persiba Bantul


Diantara deretan pemain lokal non Bantul yang masih bertahan sejak musim 2006-2007 hanya ada 1 orang, dialah Wusono Budi Ugiek Sugiyato. Striker kelahiran Malang, 18 Juni 1981, mampu membuktikan kualitasnya sebagai penyerang handal selama hampir 6 musim. Meski postur kurang ideal untuk ukuran striker masa kini (166 cm), Ugiek menutupinya dengan akurasi, speed serta fighting spirit selama di lapangan. “Ugiek itu selalu bisa diandalkan, ngotot dalam bermain dan stabil permainannya,” puji Wikan Werdho Kisworo. Penampilannya yang cemerlang saat menghajar Persema 3-1 (12/3), tak heran membuat sang lawan berkeinginan memboyongnya ke Malang. Namun Ugiek tak bergeming, karena Persiba-lah dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini.
Ugiek dengan salah satu fans-nya
Karir Sepakbola profesional Ugiek dimulai dari klub Persitema Temanggung, sepuluh tahun silam. Semusim di kota Tembakau, dirinya hijrah ke PSIM Yogyakarta. 3 tahun di klub tertua se DIY, Ugiek bahkan sempat mengecap nikmatnya menjadi Juara Divisi I tahun 2005. Jadi bukan hanya Busari saja, yang mengoleksi 2 medali juara level kedua liga Indonesia. Sayang, ketika PSIM naik ke kasta tertinggi, jasanya tak dibutuhkan lagi. Bersamaan diwaktu itu, Persiba Bantul tengah membangun kekuatan baru Sepakbola Yogyakarta. Bersama Marjono dan Seto Nurdiyantoro, ketiganya ikut andil dalam membesarkan klub kebanggaan warga Bantul, saat berjuang di Divisi I PSSI. Dari mulai dilatih Nandar Iskandar sampai M basri, pengidola Andry Sevcenko selalu tampil spartan meski tidak selalu menjadi pilihan utama. “Saya pernah duet dengan M Eksan, Michel Bobouaken, Indryanto Nugroho, Ezequiel, Fery Setyawan, Fortune Udo, Kaimu hingga Cristori, semua memiliki kesan,” ucapnya. Namun ia mengakui, duetnya bersama Fortune Udo adalah yang paling berkesan sepanjang hidupanya. “Kami memiliki Chemistry yang kuat, saling mengerti di lapangan, pokoknya cocok banget,” tambah Ugiek. Tak heran, di pentas IPL musim 2011-2012, ia mengaku kesulitan berduet dengan Cristori yang sedikit pendiam, sangat beda dengan Fortune Udo lebih komunikatif.
Dibawah kendali Sajuri Syahid, optimisme membawa Persiba bisa berprestasi laiknya musim lalu, melebihi ambisinya menjadi Top Skor. Sungguh betapa dirinya lebih mengutamakan kepentingan tim ketimbang pribadi. “Kemenangan tim adalah yang utama, syukur bisa mencetak gol, karena itu tugas striker,” jelasnya. Ugiek tak mempermasalahkan siapa tandemnya di lini depan mulai putaran kedua nanti. Yang ia harap adalah secepatnya bisa saling mengerti. “Pak Sajuri itu pelatih yang bisa ngemong sama pemain, dia bisa memotivasi dan tim ini seperti memiliki keberuntungan jika dipegang beliau,” paparnya. 4 gol telah dicetaknya hingga akhir putaran pertama, dan diyakini akan bertambah di putaran kedua nanti. Selain karena menjadi pilihan pertama Sajuri, ia juga telah mengetahui kekuatan calon rivalnya. Ugiek juga berharap tak mendapat cidera lagi. Bukan rahasia lagi, tulang kura-kura kaki kanannya termasuk rawan kambuh bila mendapat tekel bek lawan. Itu pula yang membuat produktivitas golnya kadang terganggu.
Nama : Wusono Budi Ugik Sugiyanto
Ttl : Malang, 18 Juni 1981
TB/BB : 166 cm/ 67 kg
Nama Isteri : Aida Agustini
Anak : Dissy Lovenia Budi J – Diyadani Nines Neymar Budi
Best moment : Semi final DU Liga Ti-Phone 2011. Mencetak hattrick yang membuat Persiba menang 5-2 atas Persidafon Dafonsoro
Jumlah gol : 2006-2008 (* tidak tercatat
2008-2009 – 4 gol
2009-2010 – 10 gol
2010-2011 – 7 gol
2011-2012 (* 4 gol sementara

No comments:

Post a Comment